BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Anemia adalah penurunan kadar hemoglobin yang
di jumpai selama kehamilan pada wanita sehat yang tidak mengalami defisiensi
besi atau folat yang di sebabkan oleh penambahan volume plasma yang relative
lebih besar dari pada penambahan massa hemoglobin dan volume sel darah
Sebagian besar perempuan mengalami anemia selama kehamilan,
baik di negara maju maupun di negara berkembang. Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization ( WHO )
memperkirakan bahwa 35 - 75 % ibu hamil
di negara berkembang dan 18% ibu hamil di negara maju mengalami anemia, diperkirakan 600.000 wanita meninggal dunia
setiap tahun akibat komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan,
dan nifas.
Kematian ibu
dibagi menjadi kematian langsung dan kematian tidak langsung. Kematian ibu
langsung adalah sebagai penyebab komplikasi kehamilan, persalinan, dan nifas,
dan segala intervensi atau penanganan tidak tepat dari komplikasi tersebut.
Berdasarkan Survey Demografi Dan Kesehatan Indonesia ( SDKI ) tahun 2007
Angka Kematian Ibu ( AKI ) di Indonesia tertinggi di Asia sebesar 228 per
100.000 kelahiran hidup, meskipun demikian angka tersebut masih tertinggi di
Asia. Dapat dibandingkan dengan negara Asia lainnya yaitu pada tahun 2006
seperti Malaysia 30 per 100.000 kelahiran hidup, Singapura 6 per 100.000
kelahiran hidup, dan Vietnam 95 per 100.000 kelahiran hidup. Anonymous, di
akses pada tanggal 24 Juli 2012
Sekitar 10% kelahiran hidup mengalami komplikasi
perdarahan pasca persalinan. Komplikasi yang paling sering dari perdarahan
pasca persalinan adalah anemia. Jika kehamilan terjadi pada seorang ibu yang
telah menderita anemia, maka perdarahan pasca persalinan dapat memperberat
keadaan anemia dan dapat berakibat kematian. Penyakit yang merupakan penyebab tidak langsung antara
lain anemia, malaria, hepatitis, dan tuberkulosis. Pada waktu persalinan,
diperkirakan ibu kehilangan darah 1.000 ml tetapi tidak mengakibatkan kematian
pada ibu sehat, dan apabila terjadi pada ibu anemia, kehilangan darah kurang
dari itu dapat berakibat kematian.
Jumlah kematian ibu yang dilaporkan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/ Kota di Sulawesi Selatan pada tahun 2009 sebanyak 118 orang atau
78,84 per 100.000 kelahiran hidup. Kematian ibu tersebut terdiri dari kematian
ibu hamil ( 19 % ), kematian ibu bersalin ( 46 % ), dan kematian ibu nifas ( 35
% ).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota
Makassar periode Tahun 2009 jumlah kematian ibu sebanyak 102 orang, perdarahan
59 orang, hipertensi 31 orang, dan infeksi 12 orang.
Selama kehamilan
terjadi anemia berdasarkan factor-factor yang mempengaruhi pembentukan sel
darah merah adalah sebagai berikut :
1) Komponen
/ bahan yang ada pada makanan, yaitu :
a) Protein,
Glukosa, Lemak
b) Vitamin
B12, B6, C dan Asam folat
c) Elemen
Dasar :Fe, Ion, Cu, Zink.
2) Sumber
pembentukan darah, yaitu : sum-sum tulang
3) Kemampuan
reabsorbsi usus halus terhadap makanan
4) Umur
sel darah merah (eritrosit) terbatas sekitar 120 hari, sel-sel darah yang sudah
tua di hancurkan kembali menjadi bahan baku untuk membentuk sel darah baru.
B. Rumusan
masalah
Dari
latar belakang yang telah di kemukakan di atas maka masalah dalam pembahasan
ini adalah bagaimana cara mencegah dan menagani anemia dalam kehamilan.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan
Umum
Mampu
memahami secara umum tentang
anemia dan melaksanakan asuhan kebidanan yang komprehensif.
2. Tujuan
Khusus
Memahami hal-hal yang
berkaitan dengan anemia yaitu :
a) Definisi
b) Klasisfikasi
c) Macam-macam
d) Etiologi
e) Patofisiologi
f)
Tanda dan gejala
g) Pencegahan
h) penatalaksanaan
D. Manfaat Penulisan
Adapun
manfaat penulisan ini adalah :
1. Sebagai
salah satu tugas pada mata kuliah Asuhan Kebidanan lanjut II DIV Klinik
PolTekKes Kemenkes Makassar.
2. Sebagai
salah satu sumber
informasi/pengetahuan bagi rekan mahasiswa di
DIV Klinik PolTekKes Kemenkes Makassar.
3. Bagi penulis dapat menambah pengetahuan dan keterampilan
pada kasus anemia pada ibu hamil.
E.
Metode
Memperoleh
Data
Dalam menyusun makalah ini digunakan dasar teori. Metode
yang digunakan adalah sebagai berikut
1. Studi
kepustakaan
Mempelajari buku – buku, mengakses data dari internet tentang profil
kesehatan yang relevan tentang anemia.
2. Membuat
sendiri data (data fiktif ) untuk studi kasus sebagai bahan/contoh pada kasus
anemia.
Dengan menggunakan
pendekatan proses Manajemen Kebidanan Komprehensif yang meliputi
a) Pengkajian
dan analisa data dasar
b) Merumuskan
diagnosa dan masalah aktual
c) Merumuskan
diagnosa masalah potensial
d) Menilai
perlunya tindakan segera
e) Merencanakan
tindakan (intervensi)
f) Melakukan
tindakan (implementasi)
g) Evaluasi hasil asuhan kebidanan
h) Melakukan
dokumentasi
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A. Definisi
Beberapa pengertian anemia
menurut :
1. Anemia
adalah penurunan kadar hemoglobin yang di jumpai selama kehamilan pada wanita
sehat yang tidak mengalami defisiensi besi atau folat yang di sebabkan oleh
penambahan volume plasma yang relative lebih besar dari pada penambahan massa
hemoglobin dan volume sel darah. (Cunningham G,2005;h.1463)
2. Anemia
didefenisikan sebagai penurunan jumlah sel darah merah atau penurunan
konsentrasi hemoglobin dalam sirkulasi darah.anemia yang diterima secara umum
adalah kadar Hb kurang dari 12,0 gr/100 ml dan wanita hamil 11,0 g/dl. ( Varney
H,2006.;h.623)
3. Anemia
didefinisikan sebagai kadar Ht, konsentarsi Hb, atau hitung eritrosit di bawah
batas” normal “. Dimana umumnya ibu hamil dianggap anemi jika kadar hemoglobin
dibawah 11 gr / dl atau hematokrit kurang dari 33 %.( Prawirohardjo,
2008;h.775)
4. Anemia
adalah penurunan kapasitas darah dalam membawa oksigen; hal tersebut dapat
terjadi akibat penurunan Sel Darah Merah (SDM), dan / atau penurunan hemoglobin
(Hb) dalam darah.
(Fraser Diane dan
Cooper A Margaret, 2009;h.328).
5. Anemia
dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar Hemoglobin di bawah 11g% pada
trimester 1 dan 3 atau kadar <10,5 g% pada trimester 2. (Saifuddin AB,
2007;h.281)
B. Klasifikasi
anemia
1. Pemeriksaan dan
pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan alat sahli. Hasil pemeriksaan Hb dengan sahli dapat
digolongkan sebagai berikut:
a)
Tidak anemia dengan Hb lebih dari 11gr%
b)
Anemia ringan dengan Hb 9-10gr%
c)
Anemia sedang dengan Hb 7-8gr%
d)
Anemia berat dengan Hb kurang dari 7gr%
Batasan Anemia (Menurut DEPKES RI)
|
|
Kelompok
|
Batas Normal Haemoglobin
|
Anak Balita
|
11 gram %
|
Anak Usia Sekolah
|
12 gram %
|
Wanita Dewasa
|
12 gram %
|
Laki-laki Dewasa
|
13 gram %
|
Ibu Hamil
|
11 gram %
|
Ibu Menyusui > 3 bulan
|
12 gram %
|
2. Berdasarkan
klasifikasi WHO kadar hemoglobin pada wanita hamil dapat dibagi 3 kategori
yaitu (Manuaba, 2002):
1) Anemia
Ringan : Kadar Hb 9 – 11 gr%
2) Anemia
Sedang : Kadar Hb 7 – 8 gr%
3) Anemia
Berat : Kadar Hb < 7 gr%
C. Macam
macam anemia
1. Anemia
defisiensi besi (62,3%)
Anemia
jenis ini berbentuk normositik dan hipokromik di sebabkan oleh kurang gizi
(malnutrisi), kurang zat besi dalam diet, malabsorpsi, kehilangan darah yang
banyak (persalinan yang lalu, haid, dll)
2. Anemia
megaloblastik (29,0%)
Anemia
ini berbentuk makrositik, penyebabnya adalah kekurangan asam folik dan kekurangan vitamin B12 tetapi jarang
terjadi.
3. Anemia
anemia hipoblastik (8,0%)
Anemia
jenis ini di sebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang, membentuk sel-sel darah
merah baru. Untuk itu di perlukan pemeriksaan :
a) Darah
tepi lengkap
b) Pemeriksaan
fungsi sterna
c) Pemeriksaan
retikulosit, dll
4. Anemia
hemolitik (0,7%)
Anemia
jenis ini di sebabkan penghancuran/pemecahan sel darah nerah yang lebih cepat
dari pembuatannya.
D. Etiologi
anemia
1. Berdasarkan
ukuran sel darah merah ( Varney H,2006.;h.624)
a) Anemia
mikrositik (penurunan ukuran sel darah merah)
1) Kekurangan
zat besi
2) Talasemia
(tidak efektifnya eritropoiesis dan meningkatnya hemolisis yang mengakibatkan
tidak ade kuatnya kandungan hemoglobin)
3) Ganguan
hemoglobin E (jenis hemoglobin genetik yang banyak di temukan di Asia Tenggara)
4) Keracuanan
timah
5) Penyakit
kronis (infeksi, tumor)
b) Anemia
normositik (ukuran sel darah merah normal)
1) Sel
darah merah yang hilang atau rusak meningkat
Kehilangan
sel darah merah akut.
2) Gangguan
hemolisis darah
(a) Penyakit
sel sabit hemoglobin (sickle cell disease)
(b) Ganggauan
C hemoglobin
(c) Sterocitosis banyak
di temukan di eropa utara
(d) Kekurangan
G6PD (glucose-6-phosphate dehi-drogenase)
(e) Anemia
hemolitik (efek samping obat)
(f) Anemia
hemolisis autoimun
3) Penurunan
produksi sel darah merah
(a) Anemia
aplastik (gagal sumsum tulang belakang yamg mengancam jiwa)
(b) Penyakit
kronis (penyakit hati, gagal ginjal, infeksi, tumor)
4) Ekpansi
berlebihan volume plasma pada kehamilan dan hidrasi berlebihan
c) Anemia
makrositik (peningkatan ukuran sel darah merah)
1) Kekurangan
vitamin B12
2) Kekurangan
asam folat
3) Hipotiroid
4) Kecanduan
alkohol
5) Penyakit
hati dan ginjal kronis
2. Penyebab
anemia pada kehamilan (Cunningham G,2005;h.1464)
a) Anemia
defisiensi besi
b) Anemia
akibat kehilangan darah akut
c) Anemia
pada peradangan atau keganasan
d) Anemia
megaloblastik
e) Anemia
hemolitik
f) Anemia
aplastik
g) Anemia
Hipoplastik
E. Fisiologi/patologi
1. Fisiologi
dan patologi (Wiknjosastro,2006,Hal.448-450)
Selama kehamilan
terjadi peningkatan volume darah (hypervolemia) merupakan hasil dari
peningkatan volume plasma dan eritrosit (sel darah merah) yang beredar dalam
tubuh. Tetapi peningkatan ini tidak seimbang yaitu volume plasma peningkatannya
jauh lebih besar sehingga menberikan efek yaitu konsentrasi HB berkurang dari
12 mg/10 ml.
Pengenceran darah (Hemodilusi) pada ibu
hamil sering terjadi dengan peningkatan volume plasma 30%-40% peningkatan sel
darah merah 18-30 % dan hemoglobin 19 % secara fisiologi hemodilusi untuk
mengurangi beban kerja jantung. Hemodilusi terjadi sejak kehamilan 10 minggu
dan mencapai puncaknya pada kehamilan 32-36 minggu. bila hemoglobin itu sebelum
sekitar 11 gr% maka terjadinya hemodilusi akan mengakibatkan anemia fisiologi
dan Hb akan menjadi 9,5 sampai 10 gr%
F. Tanda
dan gejala
1. Tanda
yang berkaitan dengan anemia (Varney H,2006.;h.127)
a) Pucat
b) Ikterus
c) Hipotensi ortostatik
d) Edema
perifer
e) Membran
mukosa dan bantalan kuku pucat
f) Lidah
halus (papil tak menonjol), lecet
g) Takikardia
h) Takipnea,
dispnea saat beraktivitas
2. Gejala
yang berkaitan dengan anemia (Varney H,2006.;h.127)
a) Keletihan,
mengantuk
b) Lemah
c) Pusing
d) Sakit
kepala
e) Malaise
f)
Pica
g) Napsu
makan kurang
h) Perubahan
dalam kesukaan makanan
i)
Perubahan mood
j)
Perubahan kebiasaan tidur.
3. Gejala
dan tanda
Keluhan
lemah, pucat, mudah pingsan sementara tensi dalam batas normal, perlu di
curigai anemia defisiensi. Secara klinik dapat dilihat tubuh yang
malnutrisi,pucat.
G. Pencegahan
anemia
1. Pemberian
tablet besi
Wanita
hamil merupakan salah satu kelompok yang diprioritaskan dalam program
suplementasi, dosis yang dianjurkan satu hari adalah dua tablet ( satu tablet
menangandung 60 mg Fe dan 200 mg asam folat ) yang dimakan selama paruh kedua
kehamilan karena pada saat tersebut kebutuhan akan zat besi sangat tinggi.
2. Penyuluhan konsumsi tablet zat besi
dapat menimbulkan efek samping yang mengganggu sehingga orang cenderung menolak
tablet yang diberikan. Penolakan tersebut sebenarnya berpangkal dari
ketidaktahuan mereka bahwa selama kehamilan mereka memerlukan tambahan zat
besi. Agar mengerti para wanita hamil harus diberikan pendidikan yang tepat
misalnya tentang bahaya yang mungkin terjadi akibat anemia dan harus pula
diyakini bahwa salah
satu penyebab anemia adalah defisiensi zat besi.
3. Modifikasi
makanan
Asupan zat besi dari makanan dapat
ditingkatkan melalui dua cara, pertama pastikan konsumsi makanan yang cukup
mengandung kalori. Kedua meningkatkan kesediaan zat besi yang dimakan agar dapat memacu dan
menghindarkan pangan yang biasa
mereduksi penyerapan zat besi, bukan hanya padsa wanita hamil tetapi juga pada
semua wanita Usia Subur.
4. Pengawasan
penyakit infeksi
Pengobatan yang efektif dan tepat waktu dapat
mengurangi dampak gizi yang tidak diinginkan. Tindakan yang penting sekali
dilakukan selama penyakit berlangsung adalah keluarga penderita tentang cara
makan yang sehat selama dan sesudah sakit. Pengawasan penyakit infeksi ini memerlukan upaya kesehatan
masyarakat, pencegahan seperti penyediaan
air bersih, perbaikan sanitasi dan kebersihan perorangan.
H. Penatalaksanaan
medis.
1. Mendiagnosis
Evaluasi
awal pada wanita hamil dengan anemia adalah melakukan pengukuran hemoglobin, hematokrit, dan indeks-indeks
sel-sel darah merah; pemeriksaan cermat
terhadap sediaan apus darah tepi.
2. Penanganan
a. Anemia ringan
Pada
kehamilan dengan kadar Hb 9 – 10,9 gr% masih dianggap ringan sehingga hanya
perlu diberikan kombinasi 60 mg/ hari besi dan 400 mg asam folat peroral sekali
sehari. Hb dapat dinaikkan sebanyak 1 gr%/ bulan.
b.
Anemia sedang
1) Pengobatan dapat dimulai dengan pemberian preparat besi
feros 600 – 1000 mg/ hari seperti sulfat ferossus atau glukonas ferossus. Hb
dapat dinaikkan sampai 10 gr/ 100 ml atau lebih asal masih ada cukup waktu
sampai janin lahir.( Saifuddin, AB, 2000 )
2) Pemberian tablet Fe 3x1 ( Varney,H. 2007; h.625 )
c.
Anemia berat
Pemberian
preparat parenteral yaitu dengan ferum dextran sebanyak 1000 mg ( 20 ml )
intravena 2x10 ml intramuskuler pada gluteus. Transfusi darah kehamilan lanjut
dapat diberikan walaupun sangat jarang diberikan mengingat resiko transfusi
bagi ibu dan janin. ( Saifuddin,AB. 2000 )
I. Pengaruh
anemia dalam kehamilan, persalinan dan nifas.
1. Pengaruh
anemia pada kehamilan
a.Dapat terjadi
abortus
b.Persalinan prematur
c.Perdarahan
antepartum
2. Pengaruh
anemia pada persalinan
a.Gangguan his
b.Partus lama
c.Atonia uteri
3. Pengaruh
anemia pada nifas
a.Perdarahan
b.Ganngguan involusio uteri
c.Mudah terjadi
infeksi
4. Pengaruh anemia pada janin
a.BBLR
b.Gangguan
pertumbuhan
c.Kematian intrauteri
J.Proses manajemen asuhan
kebidanan
1. Pengertian
manajeman asuhan kebidanan
Manajemen
kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagia metode untuk
mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah. Penemuan-penemuan keterampilan dan rangkain/ tahapan yang logis untuk
pengambilan suatu keputusan yang berfokus pada klien.( DepKes. RI, 2006; h. 8 )
2. Tahapan asuhan kebidanan
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang
berurutan yang dimulai dengan pengumpulan data dasar dan berakhir dengan
evaluasi.
Proses
manajemen kebidanan terdiri dari langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Pengumpulan
data dasar
Pada
langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari
semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
Untuk
memperoleh data dilakukan dengan cara :
1) Anamnesis
a) Biodata
b) Riwayat
menstruasi
c) Riwayat
kesehatan
d) Riwayat
kehamilan, persalinan, dan nifas
e) Psikologis,
sosial, dan spiritual
f) Pengetahuan
klien
2) Pemeriksaan
fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda - tanda vital.
3) Pemeriksaan
khusus : inspeksi,
palpasi, auskultasi , dan perkusi.
4) Pemeriksaan penunjang :
(a) Laboratorium
(b) Catatan
terbaru dan sebelumnya
(c) Tahap
ini merupakan langkah yang akan menentukan langkah berikutnya. Kelengkapan data
yang sesuai dengan kasus yang
dihadapi akan menentukan.
b. Mengidentifikasi
diagnosa/ masalah aktual
Pada langkah ini
dilakukan identifikasi terhadap diagnosis atau masalah berdasarkan interpretasi
yang benar atas data - data
yang telah dikumpulkan. Data
dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan
diagnosis dan masalah yang spesifik. Masalah yang sering berkaitan dengan hal - hal yang sedang dialami
wanita yang diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan hasil pengkajian. Masalah juga sering
menyertai diagnosis.
c. Mengidentifikasi
diagnosa/ masalah potensial
Pada
langkah ke- 3
ini bidan dituntut untuk mampu mengantisipasi masalah potensial tidak hanya
merumuskan masalah
potensial yang akan terjadi tetapi juga merumuskan tindakan antisipasi agar
masalah atau diagnosis potensial tidak terjadi sehingga langkah ini benar
merupakan langkah yang bersifat antisipasi yang rasional/ logis.
d. Kolaborasi
untuk tindakan segera/ kolaborasi
Pada
langkah ini bidan menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera, melakukan
konsultasi, kolaborasi dengan tenaga
kesehatan lain berdasarkan kondisi klien.
Langkah
ke- 4
mencerminkan kesinambungan dari proses manajemen kebidanan. Jadi, manajemen
bukan hanya selama asuhan primer
periodik atau kunjungan prenatal saja, tetapi juga selama wanita tersebut
bersama bidan terus menerus, misalnya pada waktu wanita tersebut dalam
persalinan.
e. Rencana
tindakan
Pada
langkah ini direncanakan asuhan kebidanan yang menyeluruh ditentukan oleh
langkah - langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan
kelanjutan manajemen terhadap diagnosa/ masalah yang telah
diidentifikasi atau antisipasi.
Pada
langkah ini asuhan di lakukan menyeluruh seperti yang diuraikan pada langkah
sebelumnya. Selanjutnya
mengevaluasi keefektifan asuhan yang di berikan sehingga diagnosa atau masalah
dapat teratasi dengan baik.
f. Pelaksanaan asuhan (implementasi)
Pada
langkah ini dilakukan pelaksanaan asuhan langsung secara efisien dan aman. Pada langkah ke- 6 ini, rencana asuhan menyeluruh
seperti yang telah diuraikan pada langkah ke- 5 dilaksanakan secara
efesien dan aman.
g. Mengevaluasi
Pada
langkah VII ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang sudah diberikan. Hal
yang dievaluasi meliputi apakah
kebutuhan terpenuhi dan mengatasi diagnosis dan masalah yang telah
diidentifikasi.
3. Pendokumentasian
hasil asuhan
a. Data
Subjektif
Data atau
fakta yang merupakan
informasi termasuk biodata, mencakup nama, umur, tempat
tinggal, pekerjaan, status perkawainan, pendidikan serta keluhan - keluhan yang diperoleh dari hasil
wawancara langsung pada pasien atau dari keluarga dan tenaga kesehatan lainnya.
b.
Data Objektif
Data yang diperoleh
dari hasil pemeriksaan fisik mencakup
inspeksi, palpasi, auskultasi,
perkusi, serta pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium dan
pemeriksaan diagnostik.
c.
Assesment
Merupakan keputusan
yang ditegakkan dari hasil perumusan masalah yang mencakup kondisi, masalah,
dan prediksi terhadap kondisi tersebut. Penegakan diagnosa kebidanan
dijadikan sebagai
dasar tindakan dalam upaya menanggulangi ancaman keselamatan pasien.
d.
Planning
Rencana kegiatan
mencakup langkah - langkah
yang akan dilakukan oleh bidan dalam melakukan intervensi untuk memecahkan
masalah pasien.
( Atik Purwandari, 2008; h. 78 - 83 )
BAB III
STUDI KASUS
A. Identifikasi data dasar
Nama : Ny “ H ” / Tn “ M ”
Umur : 20 th /
24 th
Agama :
Islam / Islam
Suku : Bugis /
Bugis
Pendidikan : SMA / SMA
Pekerjaan :
IRT /
Karyawan swasta
Nikah/ Lamanya : 1x / ± 1 th
Alamat :
Jln. Paccerakkang, Daya
1. Riwayat
Kehamilan Sekarang
a. Hamil yang pertama dan tidak pernah keguguran.
b. HPHT
tanggal 20 - 11 - 2011, TP tanggal 27 - 08 - 2012.
c. Hamil ±7 bulan.
d. Pergerakan janin mulai dirasakan bergerak pada bulan
Februari 2012, gerakan janinnya terasa kuat dan tidak ada rasa nyeri saat bayi
bergerak.
e. Pergerakan janin dirasakan terutama disebelah kanan.
f. Mengeluh sering pusing
terutama setelah duduk kemudian berdiri.
g. Mengeluh cepat lelah dan capek bila beraktifitas.
h. Tidak pernah merasakan nyeri perut selama kehamilan.
i. Ibu
sudah mendapatkan imnisasi TT 2x di puskesmas Minasa Upa TT 1 tanggal 20 Februari 2012 dan TT 2 tanggal
20 Maret 2012.
2. Riwayat
kesehatan, penyakit
yang lalu dan sekarang
a. Ibu
tidak ada riwayat penyakit jantung,
hipertensi, asma, DM, dan tidak pernah diopname di rumah
sakit.
b. Tidak
ada riwayat keluarga hamil kembar.
c. Tidak
ada riwayat penyakit menular.
d. Tidak
mengkonsumsi obat - obatan
dan minuman beralkohol.
e. Tidak
ada riwayat alergi atau pantangan terhadap makanan tertentu.
3. Riwayat
Menstruasi
a. Menarche : umur 14
tahun
b. Siklus
haid : 28 - 30 hari
c. Lamanya : 5 - 7 hari
d. Dismenorhea : tidak ada
4. Riwayat
Psikososial, Spiritual, dan Ekonomi
a. Ibu
dan keluarga sangat bahagia dengan kehamilannya.
b. Keluarga
selalu memberikan dukungan kepada ibu.
c. Pengambil
keputusan dalam keluarga adalah suami.
d. Biaya
pengobatan dan perawatan di tanggung oleh suami.
e. Ibu
dan suami yakin bahwa ini kehamilan merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.
f. Ibu
bersyukur dengan kehamilannya dan selalu berdoa agar kehamilannya berlangsung
normal sampai persalinan.
5. Riwayat
Pemenuhan Kebutuhan Dasar
a. Kebutuhan
nutrisi
Makan 3 kali sehari porsi
tidak di habiskan, pola makan tidak
teratur.
Jenis makanan seperti nasi, lauk - pauk, sayuran, kadang – kadang makan
buah, dan segelas susu setiap
hari. Minum air putih ± 7 gelas sehari.
b. Pola
eliminasi
Frekuensi buang air kecil 5 - 6 kali sehari, berwarna
kuning, berbau pesing, buang air besar 1x sehari, konsistensi lembek, dan berwarna kekuningan.
c. Personal
hygiene
Mandi 2x sehari, keramas 2x
seminggu, gosok gigi 2x sehari, ganti pakaian 2x sehari,
dan mengganti pakaian dalam setiap lembab.
d. Kebutuhan
istirahat
1) Tidur
siang selama hamil : tidak teratur.
2) Tidur
malam ± 6 - 7
jam, mulai jam 22.00 - 05.00 wita.
6. Pemeriksaan
Fisik
a. Keadaan
umum ibu baik.
b. Kesadaran
komposmentis dan dapat berkomunikasi dengan baik.
c. Tinggi
badan : 150 cm.
d. BB
sekarang 50 kg, sebelum hamil 47
kg, dan Lila 23,5 cm.
e. Tanda - Tanda Vital :
1) Tekanan
darah :
110/70 mmHg
2) Nadi : 80x/ menit
3) Suhu : 37 ⁰C
4) Pernapasan : 20x/ menit
f. Kepala
1) Kulit
kepala bersih, rambut tidak mudah rontok, tidak ada massa.
2) Ekspresi
wajah tenang, tidak ada oedema,
dan cloasma gravidarum.
3) Konjungtiva
agak pucat, sklera
putih.
4) Gigi
tampak bersih, tidak ada caries, tidak ada pembengkakan pada gusi.
g. Leher
Tidak ada pembesaran
kelenjar tyroid, limfe,
dan vena jugularis.
h. Payudara
1) Tampak Hyperpigmentasi pada aerola mammae.
2) Simetris
kiri dan kanan, putting susu terbentuk.
3) Tidak
ada massa dan nyeri tekan pada
payudara.
4) Tidak
ada kolostrum saat putting susu di pencet.
i. Abdomen
1) Pembesaran perut sesuai umur kehamilan.
2) Tonus
otot perut tampak tegang.
3) Terdapat striae livide dan linea nigra.
4) Tidak ada luka bekas operasi.
Palpasi menurut Leopold :
1) Leopold I :
3 jari atas pusat ( 32 cm ), LP : 82 cm
2) Leopold II : PUKA
3) Leopold III : kepala
4) Leopold IV : BAP
5) TBJ : 32 x
82 = 2624 gram
6) Auskultasi DJJ terdengar jelas pada kuadran perut ibu
sebelah kanan dengan frekuensi 138x/ menit.
j. Pemeriksaan panggul
1) Distansia kristarum : 29 cm
2) Distansia spinarum : 25 cm
3) Boudeloque : 20 cm
4) Distansia posterior : 8 cm
k. Tungkai atas dan bawah
Membran mukosa dan bantalan
kuku tangan pucat, Tidak ada oedema dan varises, reflex patella ( positif ) kiri dan kanan.
l. Pemeriksaan
penunjang/ laboratorium :
1) Haemoglobin : 8,9 gr %
2) Urine
albumin : ( negatif )
3) Urine reduksi : ( negatif )
B. Identifikasi Diagnosa /
Masalah Aktual
GI P0 A0, umur kehamilan 28 minggu 2 hari, situs memanjang, punggung kanan, presentase
kepala, BAP, intra uterine, tunggal, hidup, keadaan janin dan
ibu baik dengan anemia sedang.
1. G1 P0 A0
a. Data
subjektif
1) Kehamilan
pertama dan tidak pernah keguguran sebelumnya.
2) Pergerakan janin mulai dirasakan pada bulan Februari
2012.
3) Pergerakan janin dirasakan kuat terutama pada sebelah kanan.
b. Data
objektif
1) Palpasi secara Leopold :
a) Leopold I : 3 jari
atas pusat ( 32 cm )
b) Leopold II :
punggung kanan
c) Leopold III : kepala
d) Leopold IV : BAP
2) Auskultasi DJJ terdengar jelas dan teratur pada kuadran
perut ibu sebelah kanan dengan frekuensi 138x/ menit.
c. Analisa
dan interpretasi data
Tanda pasti
kehamilan, Indikator pasti hamil adalah penemuan - penemuan keberadaan janin
secara jelas yang ditandai dengan adanya DJJ dan gerakan janin yang dirasakan
dengan jelas.
( Yuni Kusmiyati, 2009;
h. 97 )
2. Umur
kehamilan 28
Minggu 2 hari
a. Data
Subjektif
1) HPHT
tanggal 20 - 11 - 2011
2) Umur
kehamilan ±7
bulan
b. Data
Objektif
1) TP
tanggal 27 - 08 - 2012
2) TFU
3 jari atas pusat ( 32 cm ) dan pembesaran perut sesuai
umur kehamilan.
c. Analisa
dan interpretasi data
1) Menurut
rumus Naegele dari HPHT tanggal 20 - 11 - 2011
sampai dengan tanggal pengkajian 06 Juni 2012 terhitung usia kehamilan 28 minggu 2 hari. ( Wiknjosastro, 2005; h.155 )
2) Pada
pemeriksaan abdomen secara Leopold tinggi fundus uteri
Leopold I di peroleh 3 jari atas
pusat (32 cm) menandakan umur kehamilan 28 minggu 2 hari. ( Wiknjosastro, 2005; h.156 )
3. Situs memanjang, punggung kanan
a. Data subjektif
Ibu merasakan pergerakan
janinnya lebih sering dan kuat pada perut sebelah kiri.
b. Data objektif
1) Palpasi
Leopold II teraba punggung janin di sebelah kanan.
2) DJJ
terdengar jelas dan teratur
pada kuadran perut ibu sebelah
kanan dengan frekuensi 138x/ menit.
c. Analisa dan interpretasi data
1) Pada
saat palpasi teraba keras, lebar seperti
papan merupakan punggung janin, posisi punggung
janin pada abdomen menunjukkan posisi janin membujur. Sedangkan posisi kiri
teraba bagian kecil, menonjol, bentuk
teratur dan bergerak. Jika di tekan yaitu tangan, kaki, lutut, dan siku. ( Hani, 2010; h. 5 )
2) Auskultasi
DJJ terdengar jelas dan teratur
di sisi kanan perut ibu dan palpasi Leopold II teraba seperti papan dan keras
di sisi kanan perut ibu menandakan punggung
kanan.
(
Wiknjosastro, 2006; h. 158
)
4. Presentase kepala, BAP
a. Data subjektif : -
b. Data objektif
Pada palpasi Leopold
I teraba bokong pada fundus dan Leopold III teraba kepala ( keras, bulat, dan
melenting ).
c. Analisa dan interpretasi data
Pada palpasi Leopold
III, pada daerah simpisis teraba bagian keras, bulat, dan melenting menunjukkan
bagian terendah/ presentase kepala.
5. Intra uteri
a. Data subjektif
1) Tidak pernah merasakan nyeri perut yang hebat selama
hamil.
2) Hamil ± 7 bulan.
b. Data objektif
Tidak ada nyeri
pada saat melakukan palpasi abdomen.
c. Analisa dan interpretasi data
1) Tanda kehamilan intra uterine bahwa selama proses
kehamilan, ibu tidak pernah mengalami nyeri perut yang hebat.
2) Jika terjadi kehamilan ektopik maka janin tidak dapat
bertahan hingga mencapai usia kehamilan 16 minggu karena dapat mengakibatkan
ruptur tempat janin berimplantasi.
6. Tunggal
a. Data subjektif
Ibu merasakan pergerakan
janin sangat kuat pada satu sisi
terutama pada perut sebelah kanan.
b. Data objektif
1) Leopold I : 3
jari atas pusat ( 32 cm )
2) Leopold
II : punggung
kanan
3) Leopold
III : kepala
4) DJJ
terdengar jelas dan teratur
pada kuadran kanan perut ibu dengan frekuensi 138x/ menit.
c. Analisa dan interpretasi data
Saat palpasi teraba 2 bagian
besar janin, lokasi yang teraba pada bagian kepala pada daerah bawah perut ibu
dan bokong pada daerah atas perut ibu, dan DJJ hanya terdengar pada satu tempat
yaitu sebelah kanan yang menandakan janin tunggal.
( Wiknjosastro, 2006; h. 129 )
7. Hidup
a. Data subjektif
Ibu merasakan
pergerakan janinnya kuat pada perut sebelah kanan.
b. Data objektif
Auskultasi DJJ
terdengar jelas dan teratur pada kuadran perut ibu sebelah kanan dengan
frekuensi 138x/ menit.
c. Analisa dan interpretasi data
1) Adanya gerakan janin yang dirasakan ibu, pemeriksaan
auskultasi DJJ terdengar jelas dengan frekuensi 138x/ menit ini merupakan tanda
bahwa janin hidup.
( Manuaba, 2007; h.
151)
2) DJJ terdengar jelas dalam batas normal ( 120 - 160x/
menit ) dan pergerakan janin kuat minimal 1kali per jam menandakan janin dalam
keadaan baik. ( Saifuddin,AB, h. 103 )
8. Keadaan janin baik
a. Data subjektif
Ibu merasakan pergerakan
janinnya kuat dan sering pada sebelah
kanan perut ibu.
b. Data objektif
1) Pada
auskultasi DJJ terdengar kuat, jelas dan teratur dibagian kuadran kanan perut ibu dengan frekuensi 138x/ menit.
2) Pada saat palpasi teraba gerakan
janin.
c. Analisa dan interpretasi data
1) Janin
sering bergerak dan DJJ dalam batas normal ( 120 - 160x/ menit ) terdengar kuat dan teratur
menunjukkan bahwa janin dalam kondisi baik. ( Wiknjosastro, 2006; h. 129 )
2) Janin
dalam keadaan hidup, bunyi jantungnya terdengar dan teraba gerakan janin. ( Wiknjosastro, 2006; h. 129 )
9. Keadaan ibu dengan anemia sedang
a. Data
subjektif
1) Ibu
mengeluh cepat lelah dan capek bila beraktivitas.
2) Istirahat di siang hari tidak teratur.
3) Ibu
sering merasa pusing terutama setelah
duduk lalu berdiri.
4) Pola makan tidak teratur.
b. Data
objektif
1) Umur kehamilan 28 minggu 2 hari.
2) Konjungtiva
pucat.
3) Membran
mukosa dan bantalan kuku tangan pucat
4) Hb
: 8,9 gr %
c. Analisa
dan interpretasi data
1) Tanda
dan gejala seseorang mengalami anemia yaitu merasa lelah,lemah, pusing, nafsu makan berkurang
dan pucat pada konjungtiva.
( Varney, 2006; h. 127 )
2) Klasifikasi
anemia sedang pada ibu hamil 8 - 9,8 gr %. Jadi seorang wanita
hamil dengan kadar Hb 8,9
gr % termasuk dalam anemia sedang.
( Manuaba,
2007; h. 38 )
3) Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah mulai sejak
kehamilan umur 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan antara 32 dan
36 minggu.
( Sarwono
Prawirohardjo, 2005; h. 448 )
4) Anemia kekurangan
zat besi termasuk dalam kategori
mikrositik dan merupakan penyebab utama dalam kehamilan. Kemngkinan penyebabnya
adalah pola diet dan kekurangan asupan makanan. ( Varney, 2007; ,h. 624 )
C. Identifikasi Diagnosa / Masalah Potensial
Potensial terjadi persalinan Prematur
1. Data
Subjektif
a. Ibu mengeluh cepat lelah dan capek bila beraktivitas.
b. Ibu merasa sering pusing terutama setelah duduk lalu
berdiri.
c. Pola makan tidak teratur.
2. Data
Objektif
a. Umur kehamilan 28 minggu 2 hari
b. Konjungtiva tampak pucat
c. Membran
mukosa dan bantalan kuku tangan pucat
d. Hb
: 8,9 gr %
3. Analisa
dan Interpretasi data
a. Kurangnya asupan makanan karena kekurangan zat besi yang
terjadi karena tidak atau kurang mengkonsumsi zat besi dapat menyebabkan bayi
berat lahir rendah dan persalinan prematur.
b. Seorang ibu hamil yang anemia dikatakan menderita anemia
defisiensi besi apabila pada anamnesa didapatkan bahwa ibu sering mengeluh
cepat lelah, sering pusing, mata berkunang – kunang, dan mual muntah.
D. Perlunya Tindakan Segera/ Kolaborasi
Tidak ada data yang
menunjang untuk dilakukannya tindakan segera/ kolaborasi
E. Rencana Asuhan Kebidanan
1. Tujuan
a. Kehamilan
dapat berlangsung normal sampai aterm
b. Keadaan umum ibu baik dan keluhan teratasi
c. Anemia
sedang teratasi
2. Kriteria
a. TFU
sesuai dengan umur kehamilan.
b. Usia
kehamilan mencapai 37 minggu
c. Tanda-Tanda
Vital dalam batas normal :
1) Tekanan
Darah : Systole 110 - 130
: Dystole 60 - 90 mmHg
2) Nadi
: 60 - 90x/ menit
3) Pernapasan : 18 - 24x/ menit
4) Suhu : 36 - 37,5 ⁰C
d. Keluhan
rasa pusing dan cepat
lelah berkurang atau hilang
e. Konjungtiva
tidak terlihat pucat.
f. Hb
dalam batas normal tidak kurang dari 11 gr % (kadar Hb meningkat secara
bertahap)
3. Rencana
Tindakan
a. Sampaikan
hasil pemeriksaan pada ibu dan tindakan selanjutnya.
Rasional : Dengan menyampaikan
dan menjelaskan mengenai keadaan yang di alami maka ibu akan mengerti sehingga
ibu bersifat kooperatif terhadap tindakan yang akan di lakukan oleh petugas
kesehatan.
b. Jelaskan
penyebab anemia dalam kehamilan.
Rasional : agar ibu mengerti
dan dapat beradaptasi dengan keadaanya (keluhannya selama mengalami anemia)
c. Berikan
konseling kesehatan tentang :
1) Mengatur
pola makan, gizi seimbang untuk memenuhi tambahan kebutuhan kalori 300 kkal.
a) Mengkonsumsi
makanan sumber karbohidrat
dan protein hewani seperti nasi, ubi, jagung, daging, ikan, telur dan minum susu
untuk memenuhi kebutuhan kalori perharinya.
b) Mengkonsumsi
makanan yang mengandung zat
besi serta Vitamin C seperti hati, daging sapi, ikan, telur, dan
buah - buahan.
Rasional : Karbohidrat dan Protein merupakan
salah satu sumber kalori dan zat pembangun yang dibutuhkan selama hamil
untuk pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim dan organ
kehamilan.Makanan yang mengandung zat besi dapat meningkatkan jumlah sel
darah merah secara alamiah dan makanan mengandung vitamin C akan membantu penyerapan zat besi dalam darah.
2) Istirahat
yang cukup selama hamil yaitu pada siang hari 1 - 2 jam dan malam hari 7 - 8 jam.
Rasional : Istirahat dapat mengurangi
beban kerja jantung yang mengalami peningkatan selama kehamilan. Istirahat juga
dapat menghemat penggunaan energi yang juga meningkat karena adanya kehamilan.
3) Berikan
penjelasan tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan yaitu :
a) Sakit kepala yang menetap
b) Penglihatan kabur
c) Nyeri perut yang hebat
d) Berkurangnya gerakan janin
e) Oedema pada wajah dan tungkai
f) Demam tinggi
g) Perdarahan jalan lahir
h) Pengeluaran
air dari jalan lahir
Rasional : Tanda - tanda bahaya dalam kehamilan
perlu diketahui oleh ibu agar ibu lebih waspada terhadap ancaman kesehatan diri
maupun janinnya. Dengan pengetahuan dan motivasi yang kuat ia akan segera
memeriksakan kehamilannya apabila mengalami tanda - tanda bahaya tersebut walaupun jadwal
pemeriksaan kehamilan berikutnya belum saatnya.
4) Ajarkan cara menghitung pergerakan janin dalam 24 jam dan
jelaskan batas normal pergerakan janin yaitu minimal 10 kali selama 24 jam.
Rasional : gerakan
janin normal minimal 10 kali selama 24 jam, apabila pergerakan janin kurang
dari 10 kali selama 24 jam hal ini menandakan janin dalam keadaan bahaya maka
ibu dapat mengantisipasi dengan segera
memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan.
d. Jelaskan
pada ibu pentingnya pemeriksaan antenatal
selama kehamilan.
Rasional : Ibu akan menyadari pentingnya memantau perkembangan dan
pertumbuhan kehamilan dan janinnya sehingga akan memeriksakan kehamilannya secara teratur
dan memantau kadar Hemoglobin ibu lebih lanjut
e. Pemberian tablet Fe, vitamin C, dan vitamin B kompleks.
Rasional : Tablet Fe adalah zat besi yang dapat membantu meningkatkan kadar
haemoglobin dalam darah. Vitamin B kompleks dapat merangsang relaksasi otot - otot polos dan
memperlancar aliran darah sehingga membantu metabolisme termasuk saluran cerna. Vitamin C
membatu proses penyerapan zat besi di dalam usus duabelas jari.
f. Anjurkan
pada ibu untuk datang kembali memeriksakan
kehamilannya di Puskesmas
Minasa Upa tanggal 20 Juni 2012.
Rasional : Dengan penjelasan kepada ibu
kapan ia harus kembali, maka ibu akan mengadakan kesepakatan dengan bidan
sehingga tujuan asuhan dapat dicapai secara efisien dan efektif.
F. Pelaksanaan Asuhan Kebidanan
1. Menyampaikan
hasil pemeriksaan pada ibu dan tindakan selanjutnya,
Umur
kehamilan ibu 28 minggu 2 hari ( ± 7 bulan ), presentase kepala dengan masalah anemia
sedang dan jika anemia tidak
teratasi maka potensial terjadi partus prematur.
2. Menjelaskan
penyebab anemia,
Ibu mngerti
3. Memberikan
konseling kesehatan tentang :
a. Memgatur
pola makan dan gizi seimbang untuk memenuhi tambahan kebutuhan kalori : Ibu mengerti
akan pentingnya makanan dengan gizi seimbang terutama sumber
protein, vitamin dan zat besi dan bersedia mengikuti anjuran bidan.
b. Istitahat
yang cukup yaitu pada siang hari 1 - 2 jam dan pada malam hari 7 - 8 jam : mengerti akan pentingnya istirahat yang cukup bagi
kesehatan
c. Menjelaskan
tanda bahaya dalam kehamilan. Misalnya perdarahan pervaginam, pergerakan janin
kurang, bengkak pada wajah dan tungkai,
demam tinggi, penglihatan kabur, nyeri
kepala yang menetap, dan kejang,
Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
d. Meajarkan cara menghitung pergerakan janin dalam 24 jam dan
menjelaskan batas normal pergerakan janin yaitu minimal 10 kali selama 24 jam,
Ibu mengerti konseling yang
di berikan.
4. Menjelaskan
pada ibu pentingnya pemeriksaan antenatal
selama kehamilan,
Ibu mengerti dan bersedia
melakukannya.
5. Penatalaksanaan
pemberian tablet Fe 3x1 325 mg sehari, Vit. C
3x1 sehari, dan Vit. B kompleks 3x1 sehari,
Menerima dan bersedia untuk
mengkonsumsi obat yang diberikan sesuai dengan aturan minumnya.
6. Menganjurkan
ibu untuk datang kembali memeriksakan
kehamilannya di Puskesmas
Minasa Upa tanggal 20 Juni 2012,
Ibu bersedia datang pada tanggal yang telah ditentukan.
G. Evaluasi Asuhan Kebidanan
Tanggal 06 Juni 2012, jam 11: 00 wita
Evaluasi asuhan kebidanan pada
kunjungan berikutnya.
H. Pendokumentasian Asuhan
Kebidanan Tanggal 06 Juni 2012
1. Identitas istri / suami
Nama : Ny “ H ” /
Tn “ M ”
Umur : 20 th / 24
th
Nikah / Lamanya : 1x / ± 1 th
Suku : Bugis / Bugis
Agama : Islam / Islam
Pendidikan :
SMA / SMA
Pekerjaan : IRT / Karyawan swasta
Alamat : Jln. Paccerakkang,
Daya
2. Data subjektif
a. Hamil
pertama dan tidak pernah keguguran sebelumnya.
b. HPHT
tanggal 20 - 11 - 2011.
c. Umur
kehamilannya ± 7 bulan.
d. Tidak
pernah merasakan nyeri perut yang hebat selama hamil.
e. Mengeluh
cepat lelah dan capek bila beraktivitas.
f. Sering
merasa pusing terutama setelah duduk lalu berdiri.
3. Data objektif
a. Keadaan
umum ibu baik, kesadaran komposmentis.
b. TP tanggal 27 - 08 - 2012.
c. BB : 50 kg, sebelum hamil : 47 kg, Lila : 23,5 cm.
d. Tanda-tanda
vital :
1) Tekanan
darah : 110
/ 70 mmHg
2) Nadi
: 80x/ menit
3) Suhu
: 37 ⁰C
4) Pernapasan
: 20x/ menit
e. Tidak
ada oedema pada wajah.
f. Konjungtiva
pucat, sklera putih.
g. Payudara simetris kiri dan kanan, putting susu terbentuk,
hyperpigmentasi pada aerola mammae, dan tidak ada nyeri tekan.
h. Pembesaran perut sesuai umur kehamilan,ada striae livide
dan linea nigra, tonus otot perut tegang, dan tidak ada luka bekas operasi.
i. Palpasi menurut Leopold :
1) Leopold I :
3 jari atas pusat ( 32 cm )
2) Leopold II :
punggung kanan
3) Leopold III :
kepala
4) Leopold IV :
BAP
5) Auskultasi DJJ terdengar kuat dan jelas pada kuadran
perut ibu sebelah kanan dengan frekuensi 138x/ menit.
j. Membran
mukosa dan bantalan kuku tangan pucat, Reflex patella kiri dan kanan positif
k. Pemeriksaan
laboratorium :
1) Hb :
8,9 gr %
2) Albumin : ( negatif )
3) Reduksi : ( negatif )
4. Assessment
G1 P0 A0, umur kehamilan 28 minggu 2 hari, situs memanjang, punggung
kanan, presentase kepala, BAP,
5. Planning
a. Menyampaikan
hasil pemeriksaan pada ibu dan tindakan selanjutnya,
Umur
kehamilan ibu 28 minggu 2 hari ( ± 7 bulan ), presentase kepala dengan masalah
anemia sedang dan jika anemia tidak
teratasi maka potensial terjadi partus prematur.
b. Menjelaskan
penyebab anemia,
Ibu mengerti
c. Memberikan
konseling kesehatan tentang :
1) Memgatur
pola makan dan gizi seimbang untuk memenuhi tambahan kebutuhan kalori : Ibu mengerti
akan pentingnya makanan dengan gizi seimbang terutama sumber
protein, vitamin dan zat besi dan bersedia mengikuti anjuran bidan.
e. Istitahat
yang cukup yaitu pada siang hari 1 - 2 jam dan pada malam hari 7 - 8 jam : mengerti akan pentingnya istirahat yang cukup bagi
kesehatan
f. Menjelaskan
tanda bahaya dalam kehamilan. Misalnya perdarahan pervaginam, pergerakan janin
kurang, bengkak pada wajah dan tungkai,
demam tinggi, penglihatan kabur, nyeri
kepala yang menetap, dan kejang,
Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
g. Mengajarkan cara menghitung pergerakan janin dalam 24 jam dan
menjelaskan batas normal pergerakan janin yaitu minimal 10 kali selama 24 jam,
Ibu mengerti konseling yang
di berikan.
2) Menjelaskan
pada ibu pentingnya pemeriksaan antenatal
selama kehamilan,
Ibu mengerti dan bersedia
melakukannya.
3) Penatalaksanaan
pemberian tablet Fe 3x1 325 mg sehari, Vit. C
3x1 sehari, dan Vit. B kompleks 3x1 sehari,
Menerima dan bersedia untuk
mengkonsumsi obat yang diberikan sesuai dengan aturan minumnya.
4) Menganjurkan
ibu untuk datang kembali memeriksakan
kehamilannya di Puskesmas
Minasa Upa tanggal 20 Juni 2012,
Ibu bersedia datang pada tanggal yang telah ditentukan.
I.
Pendokumentasian
Asuhan Kebidanan Tanggal 20 Juni 2012
1.
Data
subjektif
a. Merasa pusingnya sudah mulai
berkurang .
b. Mengerti bahwa pusing yang dialami karena anemia.
c. Mengkonsumsi makanan bergizi dan seimbang dan tetap
meminum vitamin yang diberikan secara teratur
(mulai teratur makan makanan beragam dengan porsi yang cukup )
d. Istirahat sesuai anjuran (tidur siang
±1 jam dan tidur pada malam hari sekitar pukul 21.00)
e. Mengerti cara menghitung gerakan janin
(gerakan janin > 10 kali / 24 jam)
2.
Data
objektif
a. Keadaan
umum ibu baik.
b. Tanda-tanda
Vital :
1) Tekanan
darah : 100 / 90 mmHg
2) Nadi
: 80x/ menit
3) Pernapasan
: 20x/ menit
4) Suhu : 36,5 ⁰C
c. Konjungtiva
masih agak pucat, sklera
putih
d. Payudara simetris kiri dan kanan, putting susu menonjol,
hyperpigmentasi pada aerola mammae, dan tidak ada nyeri tekan.
e. Pembesaran perut sesuai umur kehamilan, ada striae livide
dan linea nigra, tonus otot perut tegang, dan tidak ada luka bekas operasi.
f. Palpasi menurut Leopold :
1) Leopold I : 3
jari atas pusat ( 32 cm )
2) Leopold II :
punggung kanan
3) Leopold III :
kepala
4) Leopold IV : BAP
5) Auskultasi DJJ terdengar kuat dan jelas pada kuadran
perut ibu sebelah kanan dengan frekuensi 136x/ menit.
g. Reflex patella kiri dan kanan positif Membran mukosa dan bantalan kuku tangan masih agak pucat
h. Pemeriksaan laboratorium :
a) Haemoglobin :
9,2 gr %
b) Albumin :
( negatif )
c) Reduksi :
( negatif )
3.
Assessment
G1 P0 A0, umur kehamilan 30 minggu 2 hari, situs memanjang, punggung kanan, presentase kepala, BAP,
intra uterine, tunggal, hidup, keadaan janin baik, dan keadaan
ibu dalam anemia ringan.
4.
Planning
Tanggal 20 Juni 2012, jam 09.00 - 10.00 wita
a. Menyampaikan
hasil pemeriksaan pada ibu bahwa umur kehamilan 30 minggu 2 hari
dan keadaan janin baik dan
kadar Hemoglobinnya sudah meningkat
Ibu mengerti keadaanya
b. Menganjurkan
pada ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan bergizi
c. Menganjurkan
pada ibu untuk istirahat yang cukup dan
mengurangi beban kerja,
Ibu bersedia
d. Menganjurkan
pada ibu untuk melanjutkan minum obat oral yaitu Fe 3 tablet/ hari, Vit. C 3 tablet/ hari, dan B kompleks 3 tablet/ hari,
Ibu bersedia
e. Tetap
menganjurkan ibu untuk waspada terhadap tanda bahaya dalam kehamilan dan
memantau kesejahteraan janin.
f. Follow
up untuk mengetahui perkembangan kehamilannya yaitu
tanggal 04 Juli 2012,
Ibu bersedia datang pada jadwal
yang telah di tentukan
J. Pendokumentasian Asuhan
Kebidanan Tanggal 04 Juli 2012
1.
Data
subjektif
a. Perasaan
cepat lelah dan capek mulai hilang.
b. Pusing sudah berkurang.
c. Tetap mengkonsumsi tablet Fe, Vit. C, dan B kompleks yang diberikan
secara teratur.
2.
Data
objektif
a. Keadaan
umum ibu baik.
b. Ekspresi wajah tampak ceria.
c. Tanda - tanda vital :
1) Tekanan
darah : 110 / 90 mmHg
2) Nadi
: 80x/ menit
3) Pernapasan
: 22x/ menit
4) Suhu : 36,5 ⁰C
d. Konjungtiva
merah muda, skelera putih.
e. Payudara simetris kiri dan kanan, putting susu menonjol, hyperpigmentasi
aerola mammae, dan tidak ada nyeri tekan.
f. Palpasi menurut Leopold :
a) Leopold I :
pertengahan px pusat ( 33 cm )
b) Leopold II :
punggung kanan
c) Leopold III :
kepala
d) Leopold IV : BAP
e) Auskultasi DJJ terdengar jelas dan teratur pada kuadran
perut ibu sebelah kanan dengan frekuensi 140x/ menit.
g. Reflex patella kiri dan kanan negatif
Membran mukosa dan bantalan kuku tangan merah muda.
h. Pemeriksaan
laboratorium :
a) Haemoglobin :
11,2 gr %
b) Albumin :
( negatif )
c) Reduksi :
( negatif )
3.
Assessment
G1 P0 A0, umur kehamilan 32 minggu 2 hari, situs memanjang, punggung kanan,
presentase kepala, BAP, intra uterine, tunggal, hidup, keadaan janin baik, dan
keadaan ibu dengan anemia sudah teratasi.
4.
Planning
Tanggal 04 Juli 2012, jam 09.00 - 10.00 Wita
a. Menyampaikan
hasil pemeriksaan pada ibu bahwa umur kehamilan 32 minggu 2 hari
dan keadaan ibu dan janin baik, anemia teratasi.
b. Menganjurkan
pada ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan bergizi,seimbang dan banyak
mengandung zat besi.
c. Menganjurkan
pada ibu untuk istirahat yang cukup untuk mengurangi beban kerja.
d. Menganjurkan
pada ibu untuk tetap mengkonsumsi tablet Fe 3
tablet sehari, vit. C 3 tablet sehari, dan B kompleks 3 tablet sehari.
e. Mendiskusikan kesiapan persalinan dan jika timbul
komplikasi.
f. Follow up untuk mengetahui perkembangan janin yaitu
tanggal 18 Juli 2012.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Sebagian besar perempuan mengalami anemia selama kehamilan,
baik di negara maju maupun di negara berkembang. Di
Indonesia, anemia defisiensi besi
sekitar 62,3%,Anemia jenis ini berbentuk normositik dan hipokromik di sebabkan
oleh kurang gizi (malnutrisi), kurang zat besi dalam diet, malabsorpsi,
kehilangan darah yang banyak (persalinan yang lalu, haid, dll). Oleh karena itu
sebaiknya pada semua wanita Usia Subur
Agar
di berikan peyuluhan tentang cara mencegah anemia. Khususnya ibu hamil untuk
mencegah terjadinya komplikasi karena anemia.
Dalam
studi kasus ini tidak di temukan adanya kesenjangan antara teori dan praktik.
DAFTAR PUSTAKA
Varney Helen. Buku saku bidan. Jakarta : EGC, 2001.
Fraser M. Diane, Cooper A. Margaret. Buku ajar bidan. Jakarta : EGC, 2009
Cunningham Gary. F. Obstetri williams . Jakarta : EGC,
2005.
Prawirohardjo. S. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Bina Pustaka sarwono
prawirohardjo, 2008.
Prawirohardjo. S. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Bina Pustaka sarwono
prawirohardjo, 2005.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar