BAB I
PEMBAHASAN
A. Trauma
Yang Menyebabkan Gangguan Sistem Reproduksi
1. Perlukaan Akibat Koitus
Perlukaan
yang terjadi
pada koitus pertama ialah robeknya selaput hymen. Robekan selaput hymen
biasanya terjasi pada dinding belakang dan menimbulkan perdarahan sedikit, yang
kemudian akan berhenti secara apontan. Pada keadaan tertentu perlukaan akibat
koitus dapat lebih berat. Koitus yang dilakukan
secara kasar dan keras-keras akan menimbulkan perlukaan-perlukaan vulva dan
vagina sehingga menimbulkan perdarahan.
2. Perlukaan
Akibat Pembedahan Ginekologik.
Perlukaan alat di dalam pelvis pada waktu pembedahan
ginekologik terjadi bila melakukan pembedahan ginekologik pada alat-alat genital.
3.
Perlukaan ureter
Letak ureter yang dekat dengan genitalia interna
menyebabkan saluran kencing itu mudah mengalami perlukaan pada waktu pembedahan
ginekologik, terutama jika lokasi ureter berubah karena desakan tumor.
Ada lima tempat di dalam panggul, dimana ureter mudah
mengalami perlukaan. Pertama, di tempat ureter memasuki ruang panggul dan
menyilang di atas percabangan dengan arteri iliaka. Kedua, pada vasa ovarika di
mana ureter berada dekat dengan alat adneks. Ketiga, di dalam ligamentum latum.
Keempat, pada tempat yang dekat dengan serviks bagian atas, kelima, pada fase 4
ureter mulai masuk ke dalam kandung kencing.
4. Perlukaan
Akibat Trauma Aksidental
Perlukaan
langsung pada alat-alat genital terjadi akibat patah tulang panggul, atau akibat
jatuh duduk dengan genitalia eksterna kena suatu benda.
1. Hematoma
Bentuk perlukaan yang paling sering
terjadi ialah hematoma pada vulva. Terdapatnya hematoma yang tampak kecil dari
luar belum berarti bahwa bekuan darah di dalamnya sedikit. Perdarahan dapat
menjalar sekitar vagina dan mengumpul di dalam ligamentum latum. Bila banyak
darah terkumpul dalam hematoma, dapat timbul gejala-gejala syok dan anemia,
kulit permukaan hematoma berwarna kebiru-biruan, mengkilat, tipis, dan mudah
robek
2. Perlukaan
Perlukaan pada vagina dan vulva terjadi
bila alat-alat tersebut terkena secara langsung.
5.
Perlukaan Akibat Benda Asing
Seringkali
penderita dengan psikopatia seksualis memasukan benda-benda ke dalam vagina
atau uretra. Benda asing ini tetap tinggal karena kelupaan atau karena memang
penderita senagaja tidak mengeluarkannya. Pesarium yang dipasang untuk
prolapsus uteri dapat menimbulkan iritasi dan perlukaan
6. Perlukaan
Akibat Bahan Kimia
Perlukaan vulva dan vagina berupa
luka-luka bakar dapat disebabkan oleh :
1. Pembilasan
dengan cairan yang sangat panas
Pembilasan
dengan cairan yang sangat panas menimbulkan luka bakar yang superfisial, yang
kemudian dapat mennyebabkan terlepasnya kulit dan mukosa sehingga terdapat
ulkus.
2. Kesalahan
teknik dalam pemakaian elektrokauter.
Pemakaian elektrokauter
untuk pengobatan erosio dan porsio uteri, jika kurang hati-hati dapat
menyebabkan stenosis atau atresia pada ostiumuteri eksternum.
3. Bahan-bahan
kimiawi
Vulva
dan vagina yang terkena bahan-bahan kimia yang keras menimbulkan gejala-gejala
luka bakar. Bahan-bahan kimia yang sering menimbulkan perlukaan dalam hal ini
ialah bahan-bahan asam yang terbagi dalam 2 jenis :
1. Bahan
asam Anorganik, misal. Asam sulfat, asam nitrat, asam klorida.
2. Bahan
asam organik, misal, asam oksalat, dan asam asetat..
Asam
anorganik, bila dimasukan ke dalam vagina sangat berbahaya karena mempunyai
daya korosif yang sangat kuat. Akibat pemakaiannya ialah perlukaan yang parah
pada vagina dan serviks uteri. Asam organik umumnya mempunyai daya korosif yang
kurang kuat, tetapi dapat menimbulkan gangguan dalam pembekuan darah.
B. Penyakit Peyronie
1. Definisi Peyronie
Penyakit Peyronie adalah suatu keadaan yang ditandai dengan terbentuknya plak
atau benjolan keras pada penis. Plak bisa terbentuk di bagian atas maupun di
bagian bawah penis serta di dalam lapisan yang mengandung jaringan erektil.
Penyakit ini bermula sebagai peradangan lokal dan bisa berkembang menjadi
jaringan parut yang keras.
2.
Penyebab Peyronie
Banyak ahli yang merasa yakin bahwa plak pada penyakit ini terbentuk
setelah terjadinya trauma (misalnya pemukulan) yang menyebabkan perdarahan
lokal di dalam penis. Daerah yang mengalami kerusakan mengalami penyembuhan
yang lambat atau abnormal akibat trauma yang berulang dan sedikitnya jumlah
darah yang sampai ke daerah tersebut.
Jika keadaan ini terus berlangsung selama bertahun-tahun, maka plak bisa
berkembang menjadi jaringan fibrosa yang keras, bahkan terjadi perkapuran atau
pengendapan kalsium. Beberapa ahli mengatakan bahwa penyakit ini merupakan
penyakit autoimun.
3.
Pengobatannya
Penyakit Peyronie bisa menghilang dengan sendirinya setelah beberapa bulan. Bisa juga diberikan suntikan steroid pada daerah yang terkena. Yang lebih sering terjadi adalah bahwa jaringan fibrosa harus dibuang melalui pembedahan.
Penyakit Peyronie bisa menghilang dengan sendirinya setelah beberapa bulan. Bisa juga diberikan suntikan steroid pada daerah yang terkena. Yang lebih sering terjadi adalah bahwa jaringan fibrosa harus dibuang melalui pembedahan.
Pembedahan bisa
menyembuhkan penyakit ini tetapi kadang menyebabkan pembentukan jaringan parut
dan memperburuk keadaan. Pembedahan juga bisa menyebabkan impotensi.
Pembedahan hanya dilakukan jika penis sangat melengkung sehingga penderita
tidak dapat melakukan hubungan seksual.
Semua
spesies memiliki semacam sistem reproduksi. Reproduksi sangat penting untuk
kelangsungan hidup setiap spesies di planet ini. Pada manusia, organ-organ reproduksi
termasuk penis laki-laki, testis dan sperma, dan vagina wanita, indung telur,
dan telur, serta daerah sekitarnya. Bagi manusia untuk mereproduksi, sperma
laki-laki harus menembus telur wanita untuk fertilisasi. Gangguan Reproduksi
mengganggu proses ini.
C. Skrotum,
testis atau Epididymis
Gangguan skrotum
(kantong berisi testis dan epidiymis), testis (kelenjar yang menghasilkan
sperma, yang terletak di belakang skrotum penis), atau epididimis (saluran yang
menyimpan dan sperma transportasi) cukup umum. Trauma testis adalah salah satu
bentuk gangguan reproduksi yang bisa terjadi bila terluka selama kegiatan rutin
seperti naik sepeda atau bermain bisbol jika testis terukul, dipukul atau
dihancurkan. Gangguan lain dari skrotum testis, dan epidiymis termasuk
Varikokel, atau vena testis bengkak abnormal, kanker testis, epididimitis, yang
merupakan epidiymis bengkak, hidrokel, yaitu cairan yang tekumpul di sekitar
testis, dan hernia inguinalis, yaitu ketika sebagian dari usus terdorong
melalui dinding perut dan memberikan tekanan pada daerah
selangkangan laki-laki.
DAFTAR
PUSTAKA
Fauziah
Yulia, 2012. Infertilitas dan Gangguan
Alat Reproduksi Wanita.Nuha Medika: Yogyakarta.
Sasrawinata
Sulaiman. 2010. Buku Ginekologi Edisi 2
Bagian Obstetri dan Ginekologi. CV. Lubuk Agung : Unpad Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar