Senin, 03 Juni 2013

trauma akibat gangguan reproduksi


BAB I
PEMBAHASAN
A.     Trauma Yang Menyebabkan Gangguan Sistem Reproduksi
1.    Perlukaan Akibat Koitus
Perlukaan yang terjadi pada koitus pertama ialah robeknya selaput hymen. Robekan selaput hymen biasanya terjasi pada dinding belakang dan menimbulkan perdarahan sedikit, yang kemudian akan berhenti secara apontan. Pada keadaan tertentu perlukaan akibat koitus dapat lebih berat. Koitus yang dilakukan secara kasar dan keras-keras akan menimbulkan perlukaan-perlukaan vulva dan vagina sehingga menimbulkan perdarahan.
2.    Perlukaan Akibat Pembedahan Ginekologik.
Perlukaan alat di dalam pelvis pada waktu pembedahan ginekologik terjadi bila melakukan pembedahan ginekologik pada alat-alat genital.
3.    Perlukaan ureter
Letak ureter yang dekat dengan genitalia interna menyebabkan saluran kencing itu mudah mengalami perlukaan pada waktu pembedahan ginekologik, terutama jika lokasi ureter berubah karena desakan tumor.
Ada lima tempat di dalam panggul, dimana ureter mudah mengalami perlukaan. Pertama, di tempat ureter memasuki ruang panggul dan menyilang di atas percabangan dengan arteri iliaka. Kedua, pada vasa ovarika di mana ureter berada dekat dengan alat adneks. Ketiga, di dalam ligamentum latum. Keempat, pada tempat yang dekat dengan serviks bagian atas, kelima, pada fase 4 ureter mulai masuk ke dalam kandung kencing.



4.    Perlukaan Akibat Trauma Aksidental
Perlukaan langsung pada alat-alat genital terjadi akibat patah tulang panggul, atau akibat jatuh duduk dengan genitalia eksterna kena suatu benda.
1.    Hematoma
Bentuk perlukaan yang paling sering terjadi ialah hematoma pada vulva. Terdapatnya hematoma yang tampak kecil dari luar belum berarti bahwa bekuan darah di dalamnya sedikit. Perdarahan dapat menjalar sekitar vagina dan mengumpul di dalam ligamentum latum. Bila banyak darah terkumpul dalam hematoma, dapat timbul gejala-gejala syok dan anemia, kulit permukaan hematoma berwarna kebiru-biruan, mengkilat, tipis, dan mudah robek
2.    Perlukaan
Perlukaan pada vagina dan vulva terjadi bila alat-alat tersebut terkena secara langsung.
5.    Perlukaan Akibat Benda Asing
Seringkali penderita dengan psikopatia seksualis memasukan benda-benda ke dalam vagina atau uretra. Benda asing ini tetap tinggal karena kelupaan atau karena memang penderita senagaja tidak mengeluarkannya. Pesarium yang dipasang untuk prolapsus uteri dapat menimbulkan iritasi dan perlukaan
6.     Perlukaan Akibat Bahan Kimia
Perlukaan vulva dan vagina berupa luka-luka bakar dapat disebabkan oleh :
1.    Pembilasan dengan cairan yang sangat panas
Pembilasan dengan cairan yang sangat panas menimbulkan luka bakar yang superfisial, yang kemudian dapat mennyebabkan terlepasnya kulit dan mukosa sehingga terdapat ulkus.
2.    Kesalahan teknik dalam pemakaian elektrokauter.
Pemakaian elektrokauter untuk pengobatan erosio dan porsio uteri, jika kurang hati-hati dapat menyebabkan stenosis atau atresia pada ostiumuteri eksternum.
3. Bahan-bahan kimiawi
Vulva dan vagina yang terkena bahan-bahan kimia yang keras menimbulkan gejala-gejala luka bakar. Bahan-bahan kimia yang sering menimbulkan perlukaan dalam hal ini ialah bahan-bahan asam yang terbagi dalam 2 jenis :
1.    Bahan asam Anorganik, misal. Asam sulfat, asam nitrat, asam klorida.
2.    Bahan asam organik, misal, asam oksalat, dan asam asetat..
Asam anorganik, bila dimasukan ke dalam vagina sangat berbahaya karena mempunyai daya korosif yang sangat kuat. Akibat pemakaiannya ialah perlukaan yang parah pada vagina dan serviks uteri. Asam organik umumnya mempunyai daya korosif yang kurang kuat, tetapi dapat menimbulkan gangguan dalam pembekuan darah.

B.    Penyakit Peyronie
1.    Definisi Peyronie
Penyakit Peyronie adalah suatu keadaan yang ditandai dengan terbentuknya plak atau benjolan keras pada penis. Plak bisa terbentuk di bagian atas maupun di bagian bawah penis serta di dalam lapisan yang mengandung jaringan erektil. Penyakit ini bermula sebagai peradangan lokal dan bisa berkembang menjadi jaringan parut yang keras.
2.    Penyebab Peyronie
Banyak ahli yang merasa yakin bahwa plak pada penyakit ini terbentuk setelah terjadinya trauma (misalnya pemukulan) yang menyebabkan perdarahan lokal di dalam penis. Daerah yang mengalami kerusakan mengalami penyembuhan yang lambat atau abnormal akibat trauma yang berulang dan sedikitnya jumlah darah yang sampai ke daerah tersebut.
Jika keadaan ini terus berlangsung selama bertahun-tahun, maka plak bisa berkembang menjadi jaringan fibrosa yang keras, bahkan terjadi perkapuran atau pengendapan kalsium. Beberapa ahli mengatakan bahwa penyakit ini merupakan penyakit autoimun.
3.    Pengobatannya
            Penyakit Peyronie bisa menghilang dengan sendirinya setelah beberapa bulan. Bisa juga diberikan suntikan steroid pada daerah yang terkena. Yang lebih sering terjadi adalah bahwa jaringan fibrosa harus dibuang melalui pembedahan.
            Pembedahan bisa menyembuhkan penyakit ini tetapi kadang menyebabkan pembentukan jaringan parut dan memperburuk keadaan. Pembedahan juga bisa menyebabkan impotensi. Pembedahan hanya dilakukan jika penis sangat melengkung sehingga penderita tidak dapat melakukan hubungan seksual.
            Semua spesies memiliki semacam sistem reproduksi. Reproduksi sangat penting untuk kelangsungan hidup setiap spesies di planet ini. Pada manusia, organ-organ reproduksi termasuk penis laki-laki, testis dan sperma, dan vagina wanita, indung telur, dan telur, serta daerah sekitarnya. Bagi manusia untuk mereproduksi, sperma laki-laki harus menembus telur wanita untuk fertilisasi. Gangguan Reproduksi mengganggu proses ini.
C.    Skrotum, testis atau Epididymis
Gangguan skrotum (kantong berisi testis dan epidiymis), testis (kelenjar yang menghasilkan sperma, yang terletak di belakang skrotum penis), atau epididimis (saluran yang menyimpan dan sperma transportasi) cukup umum. Trauma testis adalah salah satu bentuk gangguan reproduksi yang bisa terjadi bila terluka selama kegiatan rutin seperti naik sepeda atau bermain bisbol jika testis terukul, dipukul atau dihancurkan. Gangguan lain dari skrotum testis, dan epidiymis termasuk Varikokel, atau vena testis bengkak abnormal, kanker testis, epididimitis, yang merupakan epidiymis bengkak, hidrokel, yaitu cairan yang tekumpul di sekitar testis, dan hernia inguinalis, yaitu ketika sebagian dari usus terdorong melalui dinding perut dan memberikan tekanan pada daerah selangkangan laki-laki.











 DAFTAR PUSTAKA

Fauziah Yulia, 2012. Infertilitas dan Gangguan Alat Reproduksi Wanita.Nuha Medika: Yogyakarta.
Sasrawinata Sulaiman. 2010. Buku Ginekologi Edisi 2 Bagian Obstetri dan Ginekologi. CV. Lubuk Agung : Unpad Bandung

Tidak ada komentar: