Senin, 03 Juni 2013

kelainan pada ovarium


KELAINAN PADA OVARIUM
A.   Definisi
Kelainan ovarium merupakan manifestasi penyimpangan pertumbuhan dan pembentukan organ tubuh. Penyebab kelainan pada ovarium tidak diketahui dengan pasti, tetapi dapat diduga karena penyimpangan kromosom, pengaruh hormonal, lingkungan endometrium yang kurang subur, kelainan metabolisme, pengaruh obat teratogenik dan infeksi khususnya infeksi virus.
B.   Jenis- jenis
1.    Tumor jinak
a.    Pengertian tumor jinak
Tumor jinak ovarium adalah bentuk padat atau kista yang dapat tumbuh secara alami. Tumar ovarium biasanya asimtomatis sampai mereka besar yang dapat menyebabkan tekanan pada pelvic ini merupakan deteksi dini dari keganasan.
b.    Etiologi
1)    Sampai sekarang penyebab dari kistik ovarium belum di temukan secara pasti, tetapi beberapa pendapat para ahli menyebutkan bahwa individu yang mempunyai riwayat herediter mengidap tumor presentasinya lebih tinggi daripada yang tidak mempunyai riwayat tumor.
2)    Mengenai terjadinya kista ada 2 teori, disebabkan oleh karena perkembangan folikel yang tidak sempurna pada akhir stadium glastomer. Tumor ini berasal dari perkembangan sel telur yang tidak di buahi dalam ovarium (Manuaba IBG, 2011)
c.    Patofisiologis
Kista ini terjadi karena kegagalan proses ovulasi dan kemudian cairan intrafolikel tidak diabsorbsi kembali. Pada beberapa keadaan, kegagalan ovulasi juga dapat terjadi secara artificial dimana gonadrotropin diberikan secara berlebihan untuk menginduksi ovulasi. Kista ini tidak menimbulkan gejala yang spesipik. Jarang menimbulkan rasa sakit, ruftur atau perdarahan. Ada yang menghubungkan dengan siklus menstruasi (Wiknjosastro hanifa, 2011)
d.    Tanda dan gejala
Gejala akibat tumor ovarium dapat di jabarkan sebagai berikut :
1)    Gejala akibat pertumbuhan
a)    Menimbulkan rasa berat di abdomen bagian bawah
b)    Mengganggu BAK atau defekasi
c)    Tekanan tumor dapat menimbulkan obstipasi atau edema pada tungkai bawah.
2)    Gejala akibat perubahan hormonal
Ovarium merupakan sumber hormon wanita, sehingga bila menjadi tumor menimbulkan gangguan siklus menstruasi. Gejala klinik akibat komplikasi yang terjadi pada tumor yaitu, terjadi perdarahan, menimbulkan gejala klinik nyeri abdomen.
e.    Gambaran klinis
Penemuan kista folikel dapat dilakukan melalui pemeriksaan USG transvaginal. Diagnosis banding kista folikel adalah salpingitis, endometriosis, kista lutein dan kista neoplastik lainnya.
f.     Penatalaksanaan
Tatalaksana kista folikel dapat dilakukan dengan melakukan peralatan laparaskopi. Pastikan dulu bahwa kista yang akan dilakukan fungsi adalah kista folikel karena bila terjadi kesalahan identifikasi dan kemudian kista tersebut tergolong neoplastik ganas, maka cairan tumor invasif akan menyebar didalam rongga peritoneum.
2.    Kista Ovarium
a.    Pengertian kista ovarium
Kista ovarium adalah bentuk atau jenis yang paling sering terjadi pada ovarium yang mempunyai struktur dinding yang tipis, mengandung cairan serosa dan sering terjadi selama masa menopouse.
            Kista ovarium adalah tumor jinak yang diduga timbul dari bagian ovum yang normalnya menghilang saat menstruasi, asalnya tidak teridentifikasi dan terdiri atas sel- sel embrional yang tidak berdiferensiasi, kista ini tumbuh lambat dan ditemukan selama pembedahan yang mengandung material sabasae kental berwarna kuning yang timbul dari lapisan kulit.
Kista  adalah kantong berisi cairan, kista seperti balon berisi air, dapat tumbuh dimana saja dan jenisnya bermacam- macam. Kista yang berada di dalam maupun permukaan ovarium (indung telur) disebut kista ovarium atau tumor ovarium
b.    Klasifikasi
Pembagian kista ovarium berdasarkan non neoplastik dan neoplastik yaitu :
1)    Non neoplastik
(a)  Kista folikel
(b)  Kista korpus luteum
(c)  Kista teka lutein
(d)  Kista inklusi germinal
(e)  Kista endometrium
(f)   Kista stein-levental
2)    Neoplastik
(a)  Kista ovari simpleks
(b)  Kista denoma ovari musinosum
(c)  Kista denoma ovari serosum
(d)  Kista endometrioid
(e)  Kista dermoid
Pembagian kista ovarium berdasarkan lokasi :
1)    Kista bebas (penduculata)
(a)  Gerakan bebas
(b)  Batas jelas
2)    Kista intraligamentair
(a)  Letaknya diantara 2 ligamentum
(b)  Gerakan terbatas
(c)  Tampak pembuluh darah yang bersilang satu sama lain
3)    Kista pseudo intraligamentair
(a)  Letaknya diluar ligamentum
(b)  Gerakannya terbatas, karena perlekatan (infeksi, metafase)
(c)  Gambaran pembuluh darah bebas


C.   Etiologi
Sampai sekarang ini penyebab dari kista ovarium belum sepenuhnya  diketahui, tetapi beberapa teori menyebutkan adanya gangguan dalam pembentukan estrogen dan dalam mekanisme umpan balik ovarium hipotalamus. Beberapa dari literatur menyebutkan bahwa penyebab terentuknya kista pada ovarium adalah gagalnya sel telur (folikel) untuk berovulasi. Fungsi ovarium yang normal tergantung kepada sejumlah hormon dan kegagalan pembentukan salah satu hormon tersebut bisa mempengaruhi fungsi ovarium. Ovarium tidak akan berfungsi secara normal jika tubuh wanita tidak menghasilkan hormon hipofisa dalam jumlah yang tepat. Ovarium yang abnormal kadang menyebabkan penimbunan folikel yang terbentuk secara tidak sempurna didalam ovarium. Folikel tersebut gagal mengalami pematangan dan gagal melepaskan sel telur, karena itu terbentuk kista didalam ovarium.
Kista ovarium terbentuk oleh bermacam sebab. Penyebab inilah yang nantinya akan menentukan tipe dari kista. Diantara beberapa tipe kista ovarium, tipe folikuler merupakan tipe kista yang paling banyak ditemukan. Kista jenis ini terbentuk oleh karena pertumbuhan folikel ovarium yang tidak terkontrol.
Cairan yang mengisi kista sebagian besar berupa darah yang keluar akibat dari perlukaan yang terjadi pada pembuluh darah kecil ovarium. Pada beberapa kasus, kista dapat pula diisi oleh jaringan abnormal tubuh seperti rambut dan gigi. Kista ini disebut dengan kista dermoid.
D.   Patofisiologis
1.    Kista non neoplasma
a)    Kista non fungsional
Kista inkulasi data konteks yang dalam timbul invaginasi dan permukaan epitelium yang berkurang. Biasanya tunggal dan multipel, terbentuk variabel dan terbatas pada cuboidal yang tipis, endometri dan epitelium tuba berkurang 1 cm sampai beberapa cm.
b)    Kista fungsional
(1)  Kista folikel, kista ini dibentuk ketika folikel yang matang menjadi ruptur atau folikel yang tidak matang direabsobsi cairan folikuler di antara siklus menstruasi. Bila ruptur menyebabkan nyeri akut pada pelvis, evaluasi lebih lanjut dengan USG atau laparaskopi. Operasi dilakukan pada wanita sebelum perbetas, setelah menopause atau kista lebih dari 8 cm.
(2)  Kista korpus luteum terjadi karena bertambahnya sekresi progesteron setelah ovulasi. Ditandai dengan keterlambatan menstruasi atau menstruasi yang panjang, nyeri abdomen bawah pelvis. Jika ruptur perdarahan intraperitorial, terapinya adalah ooverektomi.
(3)  Kista tuba lutein, ditemui pada kehamilan mola, terjadi 50% dari semua kehamilan dibentuk sebagian hasil lamanya stimulasi ovarium, berlebihnya HCG. Tindakannya adalah mengangkat mola.
(4)  Kista stein lavental, disebabkan karena peningkatan kadar LH yang menyebabkan hiperstimuli ovarium dengan produk kista yang banyak. Hiperplasi endometrium dan karsinoma dapat terjadi pengobatan dengan kontrasepsi oral untuk menekan produksi dan overektomi.
2.    Kista neoplasma jinak
a)    Kista ovari simpleks. Kista ini bertangkai dan dapat menyebabkan torsi. Diduga kista ini adalah jenis kista denoma serosum yang kehilangan kelenjar karena tekanan cairan dalam kista. Tindakannya adalah pengangkatan kista dengan reseksi ovarium.
b)    Kistoderma ovari musinosum. Asal kista ini belum pasti, namun diduga berasal dari suatu teratonema yang pertumbuhannya 1 elemen mengalahkan elemen yang lain atau berasal dari epitel germinativum.
c)    Kristoderma ovari serosum. Berasal dari epitel permukaan ovarium. Bila kista terdapat implantasi pada peritoneum disertai asites maka harus dianggap sebagai neoplasma yang ganas dan 30% sampai 50% akan mengalami keganasan.
d)    Kista endrometroid. Kista biasanya unilateral dengan permukaan licin, pada dinding dalam terdapat satu lapisan sel- sel yang menyerupai lapisan epitel endometrium.
e)    Kista dermoid. Pada suatu teratoma kistik yang jinak dimana struktur- struktur ektoderma dengan deferensiasi sempurna seperti epitel kulit, rambut, gigi dan produk glandula sebastea putih menyerupai lemak nampak lebih menonjol daripada elemen- elemen ektoderm. Tumor berasal dari sel telur melalui proses patogenesis.
E.   Penatalaksanaan
Pengobatan kista ovarium biasanya adalah pengangkatan melalui tindakan bedah bila ukurannyakurang dari 5 cm dan tampak terisi oleh cairan/ fisiologis pada pasien muda yang sehat. Kontrasepsi oral dapat digunakan untuk menekan aktivitas ovarium dan menghilangkan kista.
Sekitar 80% lesi yang pada wanita berusia 29 tahun dan yang lebih muda adalah jinak, setelah 50 tahun hanya 50% yang jinak. Perawatan paska operasi setelah pembedahan untuk mengangkat kista ovarium adalah serupa dengan perawatan setelah pembedah abdomen dengan satu pengecualian. Penurunan tekanan intra abdomen yang diakibatkan oleh pengangkatan kista yang besar biasanya mengarah pada distensi abdomen yang berat. Komplikasi ini dapat dicegah sampai suatu tingkat dengan memberikan guruta abdomen yang ketat.
F.    Pemeriksaan penunjang
1.    Ultrasonografi
Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak batas tumor, apakah tumor berasal dari uterus, ovarium, atau kandung kemih. Apakah tumor kistik atau solid dan dapatkah dibedakan pula antara cairan dalam rongga perut yang bebas dan yang tidak.
2.    Laparaskopi
Dengan laparaskopi, alat teropong ringan dan tipis dimasukkan melalui pembedahan kecil dibawah pusar untuk melihat ovarium, menghisap cairan dari kista atau mengambil bahan percontohan untuk biopsy.
3.    Foto rontgen
Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan adanya hidrotoraks. Selanjutnya, pada kista dermoid kadang- kadang dapat dilihat adanya gigi dalam tumor.

4.    Parasentesis
Telah disebut bahwa fungsi pada asites berguna untuk menentukan sebab asites. Perlu diingat bahwa tindakan tersebut dapat mencemarkan kavum peritoneum dengan isi kista bila dinding tertusuk.





Tidak ada komentar: