Senin, 03 Juni 2013

parametritis


PARAMETRITIS

A.     Definisi
Parametritis adalah infeksi pada parametrium. Parametrium adalah jaringan renggang yang ditemukan di sekitar uterus. Jaringan ini memanjang sampai ke sisi-sisi serviks dan ke pertengahan lapisan-lapisan ligamen besar.
     Dimana infeksi jaringan ini  dapat terjadi beberapa jalan yaitu :
·  Penyebaran melalui limfe dari luka serviks yang terinfeksi atau dari endometritis.
·  Penyebaran langsung dari luka pada serviks yang meluas sampai ke dasar ligamentum.
·  Penyebaran sekunder dari tromboflebitis
Proses ini dapat tinggal terbatas pada dasar ligamentum latum atau menyebar ekstraperitoneal ke semua jurusan. Jika menjalar ke atas, dapat diraba pada dinding perut sebelah lateral di atas ligamentum inguinalis, atau pada fossa iliaka dan mencapai uterus.

B.     Etiologi
Penyebab yang paling banyak terdapat adalah infeksi partus.  Ada 3 hal yang menjadi penyebab parametritis yaitu :
1.    endometritis dengan 3 cara yaitu
·       Percontinuitatum : endometritis → metritis → parametitis
·       Lymphogen
·       Haematogen : phlebitis → periphlebitis → parametritis
2.    Dari robekan serviks
3.    Perforasi uterus oleh alat-alat ( sonde, kuret, IUD )

C.      Klasifikasi
Parametritis akut terjadi apabila kuman jalan limfe melewati batas uterus dan sampai ke jaringan ikat di paremetrium. Infeksi ini sering di sebabkan oleh streptokokus dan stafilokokus. Kejadian ini muncul karena infeksi puerpera atau postabortum, akan tetapi dapat ditemukan pula sebagai akibat tindakan intrauterin dan sebagainya. Radang ini berlokasi paling banyak di parametrium bagian lateral atau ( parametritis lateralis ) akan tetapi bisa juga ke dapan ( parametritis anterior ) dan kebelakang ( parametritis posterior ) dan radang ini bisa juga menjadi abses.
Apabila terjadi abes dan proses berkemabang terus maka abses akan mencari jalan keluar diatas ligamentum pourparti kedaerah ginjal melalui foramen obturatorium kepaha bagaian dalam dan sebagainya. Parametritis dapat pula menahun dan ditempat radang terjadi fibrosis. Jika abses meluas maka di tempat abses mendekati permukaan terdapat odema dan hiperemi, dan dibawah kulit, dan jaringan subkutan dapat diraba bagian dai tumor yang akan memacah keluar. nanah harus dikeluarkan karena selalu ada bahaya bahwa abses mencari jalan ke rongga perut yang menyebabkan peritonitis, ke rektum, atau ke kandung kencing.

D.     Patofisiologi
Endometritis → Infeksi meluas → Lewat jalan limfe atau tromboflebitis → Infeksi menyebar ke miometrium → Miometritis → Infeksi meluas lewat jalan limfe/tromboflebitis → Parametritis
Terjadi reaksi :
1.    Kalor
2.    Dolor
3.    Nyeri hebat
4.    Nafsu makan berkurang
5.    Asam lambung meningkat
6.    Reaksi mual
7.    Vasodilatasi
8.    Syok septic/ infertilitas/ infeksi meluas

E.      Tanda dan Gejala
Pada perkembangan peradangan lebih lanjut gejala-gejala sellulitis pelvika menjadi lebih jelas. Pada pemeriksaan dalam dapat diraba tahanan padat dan nyeri di sebelah uterus dan tahanan ini yang berhubungan erat dengan tulang panggul, dapat meluas ke berbagai jurusan. Di tengah-tengah jaringan yang meradang itu bisa tumbuh abses. Dalam hal ini, suhu yang mula-mula tinggi secara menetap menjadi naik-turun disertai dengan menggigil. Penderita tampak sakit, nadi cepat, dan perut nyeri. Dalam dua pertiga kasus tidak terjadi pembentukan abses, dan suhu menurun dalam beberapa minggu. Tumor di sebelah uterus mengecil sedikit demi sedikit, dan akhirnya terdapat parametrium yang kaku.
Atau bisa juga di tandai dengan :
·       Deman
·       nyeri atau nyeri tekan pada salah satu atau kedua sisi abdomen
·       nyeri tekan yang cukup terasa ketika pemeriksaan vagina
·       nyeri unilateral tanpa gejala rangsangan peritoneum seperti muntah

F.      Prognosis
Demam yang continu adalah lebih buruk prognosanya dari demam yang remittens. Demam menggigil berulang-ulang, insomnia dan icterus, merupakan tanda-tanda yang kurang baik. Kadar Hb yang rendah dan jumlah leucocyt yang rendah atau sangat tinggi memburukkan prognosa.
Juga kuman penyebab yang ditentukan dengan pembiakan menentukan prognosa. Menurut derajatnya septicemia merupakan infeksi yang paling berat dengan mortalitas tinggi, dan yang segera diikuti oleh peritonitis umum. Pada Pelvioperitonitis dan Sellulitis pelvis bahaya kematian dapat diatasi dengan pengobatan yang sesuai. Abses memerlukan tindakan untuk mengeluarkan nanahnya.

G.     Pencegahan
Selama hamil
Oleh karena anemia merupakan predisposisi untuk infeksi partus, harus diusahakan untuk memperbaikinya. Keadaan gizi juga merupakan factor penting, karenanya diet yang baik harusdiperhatikan
Selama persalinan
Usaha-usaha pencegahan terdiri dari membatasi sebanyak mungkin kuman-kuman dalam jalan lahir, menjaga supaya partus tidak berlarut-larut, menyelesaikan kelahiran dengan trauma sedikit mungkin, dan mencegah terjadinya perdarahan banyak.
Setelah partus
Sesudah partus terdapat luka-luka dibeberapa tempat pada jalan lahir. Pada hari pertama postpartum harus dijaga agar luka-luka ini tidak dimasuki kuman-kuman dari luar.  

H.    Pengobatan
Antibiotika memegang peranan yang sangat penting dalam pengobatan infeksi partus. Karena pemeriksaan-pemeriksaan ini memerlukan waktu, maka pengobatan perlu dimulai tanpa menunggu hasilnya. Terapi pada parametritis yaitu dengan memberika antibiotika berspektrum luas. Dalam hal ini dapat diberikan penicillin dalam dosis tinggi atau antibiotika dengan spectrum luas, seperti ampicillin dan lain-lain.
Disamping pengobatan dengan antibiotika, tindakan-tindakan untuk mempertinggi daya tahan badan tetap perlu dilakukan. Perawatan baik sangat penting, makanan yang mengandung zat-zat yang diperlukan hendaknya diberikan dengan cara yang cocok dengan keadaan hewan tersebut.
Jika terjadi abses, abses harus dibuka dengan menjaga supaya nanah tidak masuk kedalam rongga peritoneum dan pembuluh darah yang agak besar tidak sampai dilukai. Jika ditemukan abses, di tempat itu perlu diadakan pembukaan tumor dan drainase karena selalu ada bahaya bahwa abses mencari jalan ke jaringan tubuh yang lain. Kalau ada fluktasi perlu dilakukan insici. Tempat insici ialah di atas lipat paha atau pada cavum douglas.

I.       Penanganan
1.    Antibiotik seperti benzilpenisilin ditambah gentamisin dan metronidazol
2.    Berikan obat pereda nyeri seperti pethidine 50-100 mg 1M setiap 6jam







Daftar Pustaka
Duenhoelte,Wiknjosastro. Hanifa. Prof. Dr. 1992. Parametritis. Ilmu Kebidanan, Edisi
III, Yayasan Bina Pustaka, Sarwono Prawirohardjo : Jakarta

Johann H. 1988. Ginekologi Greenhill (Greenhill’s office) edisi ke -10 . EGC : Jakarta.
Kapita selekta.1984. Infeksi Post Partum. Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi. EGC :     Jakarta.
Lestadi, Julisar. 1997. Penuntun Diagnostik Praktis SitologiGinekologik  Apusan/PAP.
Widya Medika : Jakarta.

Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kandungan edisi ke-4, PT. Bina Pustaka:Jakarta.

Padubidri.2005. Endometriosis and Adenomyosis.Gynaecology : Prep manual for
undergraduate. Elsevier : India.


Tidak ada komentar: