Senin, 03 Juni 2013

sersivitis


BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Serviks uteri adalah penghalang penting bagi masuknya kuman-kuman kedalam genitalia interna, dalam hubungan ini seorang nullipara dalam keadaan normal kanalis servikalis bebas kuman. Pada multipara dengan ostium uteri eksternum sudah lebih terbuka, batas keatas dari daerah bebas kuman ialah ostium uteri internum sehingga lebih rentan terjadinya infeksi oleh berbagai kuman yang masuk dari luar ataupun oleh kuman endogen itu sendiri. Jika serviks sudah terinfeksi maka akan mempermudah pula tetjadinya infeksi pada alat genitalia yang lebih tinggi lagi seperti, uterus, tuba atau bahkan sampai ke ovarium dan karena itu fungsi genitalia sebagai alat reproduksi bisa terganggu atau bahkan tidak bisa difungsikan.
Oleh karena itu diharapkan mahasiswa D-IV Poltekkes mampu memahami apa itu peradangan pada alat genitalia wanita. Dan pada makalah ini penulis membahas mengenai servisitis.



B.  Tujuan
1. Tujuan umum
Adapun tujuan umum penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Askeb  lanjut II dan untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai peradangan pada genitalia wanita pada umumnya dan servisitis pada khususnya.
2. Tujuan khusus
a.    Mahasiswa dapat memahami apa itu yang dimaksud servisitis
b.    Mahasiswa dapat mengerti dan memahami apa itu penyebab servisitis
c.    Mahasiswa mampu mengetahui gejala servisitis
d.    Mahasiswa dapat mengetahui klasifikasi dari servisitis dan adnexitis
e.    Mahasiswa dapat mengerti dan memahami bagaimana cara mengenali servisitis
f.     Mahasiswa mengetahui dan mampu mengaplikasikan bagaimana penatalaksanaan maupun rencana asuhan yang dapat diberikan.
BAB II
PEMBAHASAN

A.   Servisitis
Serviks uteri adalah penghalang penting bagi masuknya kuman-kuman kedalam genitalia interna, dalam hubungan ini seorang nullipara dalam keadaan normal kanalis servikalis bebas kuman. Pada multipara dengan ostium uteri eksternum sudah lebih terbuka, batas keatas dari daerah bebas kuman ialah ostium uteri internum.
Radang pada serviks uteri bisa terdapat pada portio uteri diluar ostium uteri eksternum dan atau pada endoserviks uteri. Pada beberapa penyakit kelamin, seperti gonoroe, sifilis, ulkus mole, dan granuloma inguinale serta pada tuberculosis dapat ditemukan radang pada serviks.
B.   Definisi
Servisitis adalah peradangan dari selaput lendir dari kanalis servikalis. karena epitel selaput lendir kanalis servikalis hanya terdiri dari satu lapisan sel selindris sehingga lebih mudah terinfeksi disbanding selaput lendir vagina, Juga merupakan :
v  Infeksi non spesifik dari serviks
v  Erosi ringan ( permukaan licin ), erosi kapiler ( permukaan kasar ), erosi folikuler ( kistik )
v  Biasanya terjadi pada serviks bagian posterior
C.   Etiologi
Servisitis disebabkan oleh kuman-kuman seperti : trikomonas vaginalis, kandida dan mikoplasma atau mikroorganisme aerob dan anaerob endogen vagina seperti streptococcus, enterococus, e.coli, dan stapilococus . kuman-kuman ini menyebabkan deskuamasi pada epitel gepeng dan perubahan inflamasi kromik dalam jaringan serviks yang mengalami trauma. Dapat juga disebabkan oleh robekan serviks terutama yang menyebabkan ectropion, alat-alat atau alat kontrasepsi, tindakan intrauterine seprti dilatasi, dan lain-lain.
D.   Gejala klinis
v  Flour hebat, biasanya kental atau purulent dan biasanya berbau
v  Sering menimbulkan erosi ( erythroplaki ) pada portio yang tampak seperti daerah merah menyala.
v  Pada pemeriksaan inspekulo kadang-kadang dapat dilihat flour yang purulent keluar dari kanalis servikalis. Kalau portio normal tidak ada ectropion, maka harus diingat kemungkinan gonorroe.
v  Pada servisitis kroniks kadang dapat dilihat bintik putih dalam daerah selaput lendir yang merah karena infeksi. Bintik-bintik ini disebabkan oleh ovulonobothi dan akibat retensi kelenjer-kelenjer serviks karena saluran keluarnya tertutup oleh pengisutan dari luka serviks atau karena peradangan.
v  Gejala-gejala non spesifik seperti dispareuni, nyeri punggung, dan gangguan kemih
v  Perdarahan saat melakukan hubungan seks
E.   Klasifikasi
1.    Servisitis Akuta
Infeksi yang diawali di endoserviks dan ditemukan pada gonorroe, infeksi postabortum, postpartum, yang disebakan oleh streptococcus, sthapilococus, dan lain-lain. Dalam hal ini streptococcus merah dan membengkak dan mengeluarkan cairan mukopurulent, akan tetapi gejala-gejala pada serviks biasanya tidak seberapa tampak ditengah-tengah gejala lain dari infeksi yang bersangkutan.
Pengobatan diberikan dalam rangka pengobatan infeksi tersebut. Penyakitnya dapat sembuh tanpa bekas atau dapat menjadi kronika.
2.    Servisitis Kronika
Penyakit ini dijumpai pada sebagisn wanita yang pernah melahirkan. Luka-luka kecil atau besar pada servik karena partus atau abortus memudahkan masuknya kuman-kuman kedalam endoserviks serta keleenjer-kelenjarnya sehingga menyebabkan infeksi menahun. Beberapa gambaran patologis dapat ditemukan :
v  Serviks kelihatan normal, hanya pada pemeriksaan mikroskopis ditemukan infiltrasi leukosit dalam stroma endoserviks. Servicitis ini menimbulkan gejala, kecuali pengeluaran secret yang agak putih-kuning.
v  Portio uteri disekitar ostium uteri eksternum, tampak daerah kemerah-merahan yang tidak dipisahkan secara jelas dari epitel porsio disekitarnya, secret yang dikeluarkan terdiri atas mucus bercampur nanah.
v  Sobeknya pada serviks uteri disini lebih luas dan mukosa endoserviks lebih kelihatan dari luar (ekstropion). Mukosa dalam keadaan demikian mudah terkena infeksi dari vagina. Karena radang menahun, serviks bisa menjadi hipertropis dan mengeras, secret mukopurulent bertambah banyak.
F.    Pemeriksaan Khusus
v  Pemeriksaan dengan speculum
v  Sediaan hapus untuk biakan dan tes kepekaan
v  Pap smear
v  Biakan damedia
v  Biopsy
G.   Penatalaksanaan
Biasanya diberikan antibiotic tetrasiklin atau diksisiklin per-oral (melalui mulut). Minimal 7 hari atau diberikan azitromisin dosis tunggal. Tetrasiklin tidak boleh diberikan kepada wanita hamil.

















BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Servisitis adalah peradangan dari selaput lendir dari kanalis servikalis dan juga merupakan infeksi non spesifik dari serviks, erosi ringan ( permukaan licin ), erosi kapiler ( permukaan kasar ), erosi folikuler ( kistik ) dan biasanya terjadi pada serviks bagian posterior. Disebabkan oleh kuman-kuman seperti : trikomonas vaginalis, kandida dan mikoplasma atau mikroorganisme aerob dan anaerob endogen vagina seperti streptococcus, enterococus, e.coli, dan stapilococus . kuman-kuman ini menyebabkan deskuamasi pada epitel gepeng dan perubahan inflamasi kromik dalam jaringan serviks yang mengalami trauma dan dapat juga disebabkan oleh robekan serviks terutama yang menyebabkan ectropion, alat-alat atau alat kontrasepsi, tindakan intrauterine seprti dilatasi, dan lain-lain.
B.   Saran 
v  Diharapkan wanita terutama yang beresiko tinggi terkena penyakit tersebut memahami dan mengerti mengenai penyakit tersebut sehingga bisa dilakukan penanganan lebih awal dan menghindari terjadinya kegawatan. Wanita yang tidak beresiko juga menghindari terjangkitnya penyakit ini.
v  Bidan harus memberikan asuhan yang berkualitas untuk menghindari angka kesakitan.


Tidak ada komentar: